Apa itu Dehidrasi dan bagaimana penanganannya?
Dehidrasi adalah kondisi dimana tubuh kehilangan cairan yang terlalu banyak melebihi dari pada jumlah cairan yang masuk. Dehidrasi dengan gejala ringan dapat dilakukan penanganan secara mandiri dengan memberikan cairan berupa minuman air putih/mineral, selain itu dapat juga ditambahkan minuman berelektrolit.
Pengertian Dehidrasi
Dehidrasi adalah kondisi dimana tubuh kehilangan cairan yang terlalu banyak, lebih dari jumlah cairan yang masuk, dan tubuh tidak dapat bekerja dengan baik dikarenakan kekurangan cairan.
Penyebab Dehidrasi
Dehidrasi dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
- Demam
- Olahraga (berkeringat terlalu banyak)
- Muntah-muntah
- Diare/Mencret
- Demam
- Perdarahan
Gejala dan tingkatan Dehidrasi
Gejala Dehidrasi dapat diklasifikasikan sesuai dengan usia seseorang dan tingkatan dehidrasi.
Dehidrasi Ringan-Sedang
Pada Dewasa
- Merasa sangat haus
- Mata Cowong
- Turgor kulit kembali lambat (jika dicubit memerlukan waktu agak lambat untuk kembali seperti semula)
- Kencing berwarna agak gelap (Urin normal berwarna bening kekuningan)
- Kulit kering
- Merasa lemas/capek
- Merasa pusing
Pada bayi dan balita
- Selalu ingin menetek/minum
- Anak menjadi rewel
- Menangis tidak keluar airmata
- Kencing menjadi jarang (lebih dari 3 jam)
- Demam tinggi
- Mata cowong
- Bibir dan lidah kering
Dehidrasi Berat
PENTING!!! Jika terdapat tanda-tanda dehidrasi berat seperti dibawah, maka sebaiknya segera berobat ke Instalasi Gawat Darurat terdekat.
Adapun tanda-tanda dehidrasi berat adalah sebagai berikut;
- Kebingungan
- Lemas sampai tidak sadarkan diri (pingsan)
- Anak/bayi selalu mengantuk dan sulit dibangunkan
- Anak/bayi tidak mau minum karena lemas/mengantuk
- Tidak kencing dalam waktu yang lama
- Denyut jantung terasa sangat cepat
- Nafas menjadi lebih cepat
- Syok
Siapa saja yang beresiko?
Siapa saja dapat beresiko mengalami dehidrasi, namun ada beberapa golongan orang yang mudah mengalami dehidrasi, yaitu:
- Lansia; dikarenakan penuaan, fungsi organ-organ yang menurun, orang tua jarang merasa haus, oleh karena itu mereka juga jarang minum, sehingga menurunkan jumlah cairan yang masuk.
- Bayi dan anak-anak, dikarenakan bayi dan anak-anak rawan mengalami muntah-muntah dan diare. Selain itu bayi dan anak-anak membutuhkan persentase yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang dewasa.
- Orang dengan penyakit kronis.
- Orang yang mengkonsumsi obat tertentu yang meningkatkan pengeluaran urin atau keringat.
- Orang yang berolahraga dicuaca yang panas.
Bagaimana Dehidrasi didiagnosis?
Diagnosis dehidrasi dapat dilakukan dengan wawancara (Anamnesis), dan pemeriksaan fisik dan tanda vital.
Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah dapat dilakukaan yaitu untuk mengetahui kadar elektrolit dalam darah dan fungsi ginjal. Selain itu pemeriksaan urin juga dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab dehidrasi.
Pengobatan/penanganan Dehidrasi
Pengobatan dehidrasi dapat dilakukan dirumah apabila gejala yang muncul adalah gejala ringan. Dengan catatan orang yang mengalami dehidrasi masih dapat minum, dan tidak ada muntah sesaat setelah minum. Jika ia mengalami muntah-muntah dan tidak dapat minum, sebaiknya pengobatan dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter).
Pemberian minuman yang mengandung elektrolit juga dapat diberikan bersamaan dengan air putih untuk mengganti elektrolit yang hilang.
Pada bayi dan anak-anak yang mengalami gejala ringan juga dapat dilakukan pengobatan mandiri dengan catatan bayi / anak-anak dapat diberikan minuman dan tidak muntah sesaat setelah diberikan minum.
Jika pada perjalanannya terdapat tanda-tanda gejala berat seperti yang sudah disebutkan diatas, maka pengobatan harus dilakukan oleh Dokter di fasilitas kesehatan terdekat (Puskesmas/RS).
Pada gejala berat penanganan dehidrasi dilakukan dengan memberikan cairan intravena.
Komentar
Posting Komentar